Jadi Tuan Rumah Piala Dunia U20, Indonesia Harus Bergerak Cepat - Metroxpose News and Campaign

Headline

WARTAWAN METROXPOSE.COM DALAM PELIPUTAN TIDAK DIBENARKAN MENERIMA IMBALAN DAN SELALU DILENGKAPI DENGAN KARTU IDENTITAS SERTA SURAT TUGAS DAN TERTERA DI BOX REDAKSI # ANDA MEMPUNYAI BERITA LIPUTAN TERUPDATE DAN REALTIME DAPAT ANDA KIRIMKAN LEWAT WHATSAPP # ANDA TERTARIK JADI JURNALIS? KIRIMKAN LAMARAN ANDA KE # REDAKSI +6288261546681 (WA) email : metroxposeofficial@gmail.com # METROXPOSE.COM - News and Campaign 7 Tahun Menemani Ruang Baca Anda

Tuesday, October 29, 2019

Jadi Tuan Rumah Piala Dunia U20, Indonesia Harus Bergerak Cepat


MetroXpose.com, JakartaMenpora Zainudin Amali menerima laporan PSSI tentang keberhasilan Indonesia menjadi tuan rumah Piala Dunia U-20 pada Tahun 2021. Hal tersebut disampaikan oleh Sesmenpora Gatot S Dewa Broto, Plt Ketum PSSI Iwan Budianto, dan Sekjen PSSI Ratu Tisha Destria, saat jumpa pers di Media Center Kemenpora, Senayan, Jakarta Pusat, Selasa (29/10) siang.

 
Setelah mendengarkan dengan seksama laporan resmi PSSI tentang Piala Dunia U-20 tersebut, Menpora menyampaikan apresiasi sekaligus memberikan arahan agar segera mengambil langkah-langkah teknis. "Hari ini alhamdulillah Pak Menpora tepat jam 11.00, kedatangan pimpinan dari PSSI, telah hadir Pak Iwan Budianto dan Bu Tisha, untuk melaporkan keberhasilan Indonesia menjadi tuan rumah Piala Dunia U-20 Tahun 2021. Pak Menteri menyampaikan terima kasih atas laporan secara resmi ini," kata Sesmenpora

 
Selanjutnya ada arahan dari Menpora tentang tahap apa yang harus segera dilakukan berikutnya. Meskipun dari hitungan angka masih sekitar dua tahun lagi, namun waktu akan berjalan cepat dan tanpa disadari Tahun 2021 akan dengan sekejap berada di depan mata. Oleh karenanya perlu aksi cepat menyambut ini semua, jangan berhenti pada efuria kabar gembira, tujuan sukses sebagai tuan rumah menjadi pertaruhan nama bangsa.
 
"Jadi ini adalah kolaborasi yang bagus antara PSSI dengan pemerintah. Ini adalah gawenya bersama, bahkan Bapak Presiden menekankan betul tentang hal ini. Yang sifatnya regulasi goverment seperti renovasi stadion, masalah pajak, masalah tenaga kerja asing, itu urusan pemerintah dan pemerintah diminta membantu PSSI," tambah Sesmenpora.
 
Ada hal paling penting yang disampaikan oleh Plt Ketum PSSI Iwan Budianto tentang step-step perjuangan yang dilalui hingga akhirnya FIFA menyetujui Indonesia menjadi tuan rumah, yaitu step ke-7 yang dikenal dengan government guarantee, karena step ini menjadi titik penentu step selanjutnya.
 
"Tahun ini step itu ditanda-tangani sangat cepat oleh Presiden Jokowi beserta beberapa kementerian terkait. Setelah step ini kita dapat menuju step-step selanjutnya. PSSI dalam hal ini berterima kasih luar biasa kepada Presiden, kepada pemerintah, kepada menteri-menteri terkait, tanpa government guarantee, jangankan menjadi tuan rumah, untuk step selanjutnya saja tidak bisa," tegasnya.
 
Adapun untuk urusan teknis, Sekjen PSSI Ratu Tisha Destria menjelaskan bahwa FIFA akan datang pada November mendatang untuk inspeksi yang kedua, dan akan dibentuk tim bersama khususnya untuk menjelaskan masalah renovasi dan persiapan-persiapan infrastruktur pendukung guna kesiapan lapangan-lapangan yang akan dipergunakan.
 
"Karena ini posisinya single event maka penunjukannya surat resmminya ke PSSI sebagai tuan rumah, dengan bantuan dan dukungan penuh pemerintah Indonesia. Dalam hal ini akan ada namun terpisah tim yang kita bentuk antara PSSI dan pemerintah khususnya untuk area renovasi dan percepatan-percepatan government guarantee yang telah ditandatangani. Kepanitiaan akan dibawah PSSI langsung yang memiliki Dewan Pengarah atau Pelindung dari pemerintah Indonesia yang akan disusun bersama antara PSSI dengan Kemenpora," jelasnya.
 
Hadir dalam pertemuan dan jumpa pers, Deputi Pembudayaan Olahraga Raden Isnanta, Plt Deputi Peningkatan Prestasi Olahraga Yuni Poerwanti, dan Staf Ahli Hukum Olahraga Samsudin (Uli)