Medan, MetroXpose.com | Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) sudah lama melakukan pendalaman terhadap proyek Infrastruktur pelaksanaan jalan nasional di wilayah Sumatera Utara,
Pasalnya KPK tetiba hadir di Mandailing Natal dan melakukan OTT terhadap 6 orang yang diduga kuat sedang melakukan transaksional antara kontraktor swasta dan ASN dari jajaran pemerintahan provinsi Sumatera utara yang dikepalai Bobby Afif Nasution.
OTT KPK tersebut diduga adalah pemberian Fee Proyek ataupun gratifikasi yang sudah dilakukan beberapa tahap penyerahan dana dari pihak swasta ke penyelenggara negara dalam hal ini ASN dari dinas terkait tersebut.
Informasi yang dihimpun proyek-proyek pembangunan jalan yang dikelola oleh Dinas PUPR Provinsi Sumatera Utara serta Satker Pelaksanaan Jalan Nasional (PJN) Wilayah I Sumut. menjadi sorotan kementerian pusat,
6 Orang yang terjaring OTT KPK sudah tiba di gedung KPK diperiksa dan selanjutnya mengenai statusnya akan diumumkan pada 1x24jam
Isu mencuat Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Provinsi Sumatera Utara dikabarkan ikut diboyong ke Jakarta,
Topan Obaja Putra Ginting atau Topan Ginting sebelumnya menjabat Kepala Dinas SDABMBK kota Medan dan Plt Sekda Kota Medan yang di tarik Bobby Nasution ke Pemerintahan provinsi Sumatera Utara menduduki Jabatan Mentereng sebagai Kadis PUPRSU.
Jika menengok beberapa hari terakhir publik juga menyoroti harta kekayaan dari Topan Ginting yang diduga memiliki rumah mewah berdiri di kawasan simpang selayang Kecamatan medan tuntungan, bangunan yang ditaksir 6 miliyar.
Beredar di pelbagai platform medsos Viralnya bangunan mewah tersebut menjadi santapan netizen berkomentar dan mempertanyakan tentang kepemilikan bangunan tersebut dikolom komentar,
Dalam pelaporan LHKPN Topan Ginting melaporkan kekayaannya tercatat 4 Milyar.
Tak heran publik mempertanyakan kepemilikan rumah mewah miliyaran yang kuat diduga milik ASN pemprovsu tersebut.
Sejurus dengan OTT KPK di mandailing Natal yang berkaitan dengan Dinas PUPR proyek -proyek Jalan Nasional, sedang berproses pemeriksaan di KPK dan menunggu konfrensi pers oleh KPK beberapa jam mendatang
(Lam/MXC)