Kolaborasii OPD Pemko Medan Sukses Turunkan Angka Stunting Anak - Metroxpose News and Campaign

Headline

WARTAWAN METROXPOSE.COM DALAM PELIPUTAN TIDAK DIBENARKAN MENERIMA IMBALAN DAN SELALU DILENGKAPI DENGAN KARTU IDENTITAS SERTA SURAT TUGAS DAN TERTERA DI BOX REDAKSI # ANDA MEMPUNYAI BERITA LIPUTAN TERUPDATE DAN REALTIME DAPAT ANDA KIRIMKAN LEWAT WHATSAPP # ANDA TERTARIK JADI JURNALIS? KIRIMKAN LAMARAN ANDA KE # REDAKSI +6288261546681 (WA) email : metroxposeofficial@gmail.com # METROXPOSE.COM - News and Campaign 7 Tahun Menemani Ruang Baca Anda
Made with PhotoEditor.com

Saturday, November 5, 2022

Kolaborasii OPD Pemko Medan Sukses Turunkan Angka Stunting Anak



Metroxpose.com, Medan | Gerakan kolaborasi seluruh pimpinan OPD dilingkungan Pemko Medan menjadi kunci sukses Pemko Medan dalam menangani masalah stunting di Kota Medan. Terbukti dibawah kepemimpinan Wali Kota Medan Bobby Nasution penderita stunting yang sebelumnya berjumlah 550 anak kini menurun menjadi 364 anak. Ditambah lagi saat ini Pemko Medan memiliki program bapak asuh anak stunting yang tidak hanya melibatkan seluruh pimpinan OPD di lingkungan Pemko Medan saja melainkan juga melibatkan unsur forkopimda yang ada di Kota Medan.

Kepala Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Kota Medan Suryadi Panjaitan saat di temui menjelaskan stunting ini berhubungan erat dengan status sosial ekonomi masyarakat. Stunting tidak begitu saja terjadi, tetapi terjadi akibat proses yang panjang mulai dari remaja, pranikah, menikah hingga memiliki anak. Kondisi ini yang dilihat oleh Wali Kota Medan Bobby Nasution sehingga Wali Kota Medan Bobby Nasution memiliki program Kolaborasi bersama dalam mengatasi permasalahan stunting.

"Pak Wali sudah mengingatkan kepada seluruh pimpinan OPD harus berkolaborasi menuntaskan masalah stunting ini, bukan hanya satu OPD saja yang bertanggung jawab. Dan tidak tangung-tanggung Bapak Wali Kota menyiapkan anggaran stunting hingga Rp. 198 Milyar yang di tempatkan di pos OPD masing-masing. Kepedulian Bapak Wali Kota Medan Bobby Nasution dan Ibu Ketua TP PKK Kota Medan Kahiyang Ayu terhadap masalah stunting di kota Medan tentunya menjadi berkah bagi Kota Medan karena memiliki pemimpin yang peduli dengan keadaan masyarakatnya."kata Suryadi Panjaitan.

Dikatakan Suryadi Panjaitan, OPD di Pemko Medan memiliki tanggung jawab bersama untuk mengatasi masalah stunting ini sesuai dengan tugasnya. Misalnya Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana memiliki tugas mensosialisasikan dan mengedukasi serta mendata masyarakat sehingga lahirlah Pendataan Keluarga 2021 (Pk21) dan sekarang (Pk22). Lalu Dinas Perumahan, Kawasan Permukiman dan Penataan Ruang membantu perbaikan rumah warga yang layak huni termasuk juga system sanitasinya, Dinas Koperasi dan UKM membantu menghidupkan ekonomi keluarga itu, Dinas Kesehatan dan Dinas Ketahanan Pangan bagaimana dapat membantu memperbaiki gizi keluarga tersebut, dan masih banyak Dinas lainya yang memiliki tugas bersama mengatasi stunting di Kota Medan.

"Yang menariknya lagi pimpinan di Kecamatan juga ikut berinovasi dalam membantu menangani anak stunting di wilayahnya masing-masing dengan berkolaborasi bersama pihak ketiga seperti pengusaha untuk menjadi bapak asuh."lanjut Suryadi Panjaitan.

Selain itu Wali Kota Medan Bobby Nasution juga membuat program bapak asuh anak stunting. Bahkan program ini diapresiasi dan mendapatkan dukungan langsung dari Kasad Jenderal TNI Dudung Abdurachman dan Kepala BKKBN Pusat Hasto Wardoyo sebagai gebrakan nasional karena baru pertama kali dilakukan di tingkat Kab/Kota.

"Program bapak asuh anak stunting ini merupakan gebrakan besar dari Bapak Wali Kota Medan karena tidak hanya melibatkan seluruh pimpinan OPD saja yang menjadi bapak asuh tetapi juga unsur forkopimda. Gerakan kolaborasi seperti inilah yang membuat kita mampu menurunkan angka stunting di Kota Medan. hanya dengan menyisihkan uang Rp. 500 ribu saja setiap bulan untuk enam bulan paling lama satu tahun saya yakin kita dapat mengatasi masalah stunting ini ."ujar Suryadi Panjaitan.




Reporter : Syaipul Siregar