Sekretaris Pemuda Muhammadiyah Kecam Tindakan Responsif Oknum Polisi Terhadap Kader Muhammadiyah - MetroXpose News and Campaign

Headline

WARTAWAN METROXPOSE.COM DALAM PELIPUTAN TIDAK DIBENARKAN MENERIMA IMBALAN DAN SELALU DILENGKAPI DENGAN KARTU IDENTITAS SERTA SURAT TUGAS DAN TERTERA DI BOX REDAKSI # ANDA MEMPUNYAI BERITA LIPUTAN TERUPDATE DAN REALTIME DAPAT ANDA KIRIMKAN LEWAT WHATSAPP # ANDA TERTARIK JADI JURNALIS? KIRIMKAN LAMARAN ANDA KE # REDAKSI +6281360839467 (WA) email : metroxposeofficial@gmail.com # METROXPOSE.COM - News and Campaign 7 Tahun Menemani Ruang Baca Anda
Nisbar
Made with PhotoEditor.com
Made with PhotoEditor.com

Friday, August 29, 2025

Sekretaris Pemuda Muhammadiyah Kecam Tindakan Responsif Oknum Polisi Terhadap Kader Muhammadiyah



Medan,MetroXpose.com | Medan Memanas. Kemarahan rakyat Indonesia atas di duga kebijakan Presiden dan DPR yang banyak mensahkan tunjangan-tunjangan terutama dari narasi wakil ketua DPR RI yang mengatakan lewat media tunjangan perumahan yang kecil ketika situasi negara mengalami defisit anggaran dan ekonomi yang sedang memprihatinkan menyebabkan ribuan mahasiswa yang tergabung dalam Cipayung Plus menggelar unjuk rasa di depan Gedung DPRD Sumatera Utara sejak Selasa & Rabu tanggal 26 & 27 Agustus 2025.

Dalam aksinya mahasiswa menuntut jyaitu Bubarkan DPR dan hapuskan kebijakan-kebijakan yang kurang empati terhadap keadaan rakyat karena dirasa tidak mencerminkan ketidakadilan dan keserakahan oleh perwakilan dari rakyat.

Suasana memanas ketika polisi membalas aksi demonstrari yang dibolehkan oleh UU sebagai kebebasan berbicara dengan tindakan pemukulan, tendangan ke arah mahasiswa, sampai ada yang luka, kejang, dan bahkan sampai bocor kepalanya.

Salah satu korban adalah Kader Muhammadiyah yang kepalanya bocor dan terpaksa harus dilarikan ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan dan jahitan. belum sampai disitu Ketua DPD IMM Sumut Rahmat Taufik Pardede meskipun mengalami luka gores di wajah dan tetap ditahan oleh aparat polisi.

Sekretaris pemuda Muhammadiyah kota Medan Hendra Gunawan,Jum'at (29/8/25), mengecam tindakan responsif oknum polisi pada kader Muhammadiyah dan memberikan tuntutan kepada Kapolda Sumatera diantaranya sebagai berikut :

1. Tindak tegas oknum polisi yang terbukti melanggar HAM dan SOP dalam pengamanan aksi.

2. Apresiasi ruang demokrasi, bukan kriminalisasi.

3. Revitalisasi dialog publik, terutama untuk organisasi mahasiswa berbasis agama seperti IMM—jangan ditindak, melainkan dialog dan simpati dibangun.

Pemuda Muhammadiyah kota Medan melalui sekretaris Hendra Gunawan menyesalkan sikap kepolisian yang menggunakan kekerasan dalam menghadapi demonstran padahal adik-adik mahasiswa itu berdiri bukan untuk merebut kekuasaan, tapi hanya sebagai penjaga dan penyambung nurani publik. Jika rakyat bersuara, letakkan telinga, bukan pentungan. Jika mahasiswa menyuarakan, jadilah pendengar, bukan pembasmi.

"Mari kita jadikan lensa ini sebagai panggilan kita untuk bersama-sama membangun negeri ini menjadi lebih baik bukan saling beradu hingga menimbulkan luka yang mendalam sesama anak bangsa hanya demi kepentingan segelintir oknum-oknum pejabat , yang mereka punya jabatan hanya sementara tapi persatuan Indonesia untuk selamanya tegasnya" Tegasnya menutup.




(IKA/MXC)