2773 Unit Rumah Terendam Banjir, Gubsu Instruksikan Pemda Siapkan Lokasi Pengungsian Layak - Metroxpose News and Campaign

Headline

Made with PhotoEditor.com
Made with PhotoEditor.com
Made with PhotoEditor.com
Made with PhotoEditor.com
Made with PhotoEditor.com
WARTAWAN METROXPOSE.COM DALAM PELIPUTAN TIDAK DIBENARKAN MENERIMA IMBALAN DAN SELALU DILENGKAPI DENGAN KARTU IDENTITAS SERTA SURAT TUGAS DAN TERTERA DI BOX REDAKSI # ANDA MEMPUNYAI BERITA LIPUTAN TERUPDATE DAN REALTIME DAPAT ANDA KIRIMKAN LEWAT WHATSAPP # ANDA TERTARIK JADI JURNALIS? KIRIMKAN LAMARAN ANDA KE # REDAKSI +6288261546681 (WA) email : metroxposeofficial@gmail.com # METROXPOSE.COM - News and Campaign

Friday, December 4, 2020

2773 Unit Rumah Terendam Banjir, Gubsu Instruksikan Pemda Siapkan Lokasi Pengungsian Layak


2773 Unit Rumah Terendam Banjir,  Gubsu Instruksikan Pemda Siapkan Lokasi Pengungsian Layak


MetroXpose.Com, Deliserdang - Hujan yang mengguyur sejumlah kawasan di Kota Medan dan Kabupaten Deli Serdang menyebabkan debit air di sejumlah sungai di Kota Medan cukup tinggi. Kondisi itu membuat tanggul seperti di Sungai Belawan, Desa Tanjung Selamat jebol dan menyebabkan banjir di permukiman warga.

Baca Juga | Pahami!  Sebelum Anda Membeli Perumahan, Ini DAS Aering Banjir Di Medan Sekitarnya 

Mengetahui itu, Gubernur Sumatera Utara (Sumut) Edy Rahmayadi langsung meninjau lokasi perumahan yang terdampak banjir di Tanjung Selamat, Jumat (4/12) pagi. Langkah awal untuk penanggulangan, ia meminta personel TNI/Polri serta Basarnas siaga terus dan mencari korban yang kemungkinan terseret air saat banjir melanda sejak Jumat (4/12) dini hari, sekitar pukul 00.30 WIB.

“Petugas nanti akan membantu membersihkan rumah. Apabila nanti malam ada hujan yang begitu deras (banjir susulan), bapak-bapak jangan tinggal di rumah. Pindah ke tempat yang aman, kunci pintunya (rumah). Ibu-ibu dan anak-anak biar di sini (posko pengungsian). Sudah disiapkan dapur dan makan. Air bersih juga akan datang,” ujar Gubernur, kepada masyarakat di lokasi.

Baca Juga | Poldasu Kerahkan Brimob Bantu Evakuasi Warga Terdampak Banjir

Adapun tempat penampungan sementara warga korban banjir, kata Gubernur, dua lokasi disiapkan. Yakni Balai Desa Tanjung Selamat dan Arhanudse Tanjung Selamat. Namun dirinya mengingatkan kepada petugas penanggulangan bencana untuk memperhatikan kapasitas dan kelayakan fasilitas pendukung seperti sanitasi, MCK, hingga pelayanan kesehatan bagi warga di lokasi khusus.

Baca Juga | KPK OTT Pejabat Kemensos Terkait Bansos Covid-19, Cendor Bakal Terseret?

“Untuk kesehatan, berobatnya di luar (lokasi khusus). Jadi disini dibuat tempatnya nyaman dan enak. Kondisi seperti ini kita harus saling mengerti, jaga anaknya, orang-orang tua dan yang sakit. Tempatnya di tempat yang bagus. Kalau kurang (tempatnya), nanti koordinasi dengan Arhanud untuk ditempatkan di sana,” kata Edy.




Edy pun menyampaikan rasa prihatin atas musibah yang menimpa ribuan warga di Sumut, khususnya Deli Serdang dan Medan yang baru saja mengalami bencana banjir. Selain itu, beberapa daerah dalam dua pekan terakhir pun terdampak, seperti Tebing Tinggi, Serdang Bedagai, Humbang Hasundutan dan Binjai. Karenanya kepada petugas diminta untuk mewaspadai dan siaga hingga menyiapkan alat berat di sejumlah tempat yang rawan longsor seperti di Sibolangit.

Baca Juga | Kurir Sabu 30Kg Tewas Ditembak Saat Hendak Melawan Petugas di Jalan Binjai

Selain meninjau warga dan pengungsian, Gubernur juga melihat kondisi sungai yang kini sudah berangsur surut. Dari lokasi, ia bersama Bupati Deli Serdang Ashari Tambunan dan Kepala BWS Sumatera II Maman Noprayamin melihat bagaimana perubahan alur sungai yang direkayasa untuk kepentingan pembangunan rumah.

“Pertama, Sungai Belawan, ada rekayasa sungai yang tidak profesional. Saya bersama BWS menyaksikan secara pasti. Sungai Belawan ini sifatnya seperti huruf C. Tetapi saya lihat ada sungai yang dimatikan. Kita akan fungsikan kembali,” kata Edy.

Kemudian sungai yang ada saat ini, lanjut Edy, adalah sungai buatan yang akan dilakukan normalisasi. Sejumlah titik pun dinilai bisa menjadi tempat rekayasa sungai agar aliran air lancar guna mencegah banjir. Namun hal itu katanya, akan dikoordinasikan lebih lanjut kepada pihak Balai Wilayah Sungai (BWS) Sumatera II Medan.

Baca Juga | KPU Distribusikan APD Prokes TPS Pilkada Kota Medan

Sementara itu, Kabid Penanganan Darurat, Peralatan dan Logistik BPBD Sumut Mega Hadi Kristianto menyampaikan bahwa hingga kini, jumlah korban ditemukan sudah mencapai 4 orang meninggal dunia di kawasan Tanjung Selamat. Sedangkan di tempat lain, dua orang ditemukan meninggal dunia akibat terseret air.

“Intinya kita masih terus mencari dan mengambil langkah penyelamatan dan evakuasi dulu. Untuk data, kita belum final, masih ada kemungkinan perkembangan. Termasuk untuk yang hilang, kita masih kumpulkan data pastinya,” katanya.

Data sementara yang berhasil dihimpun BPBD Sumut untuk korban banjir di tiga daerah, yakni Kota Medan dengan jumlah yang dinyatakan hilang sebanyak 6 orang, satu diantaranya masih usia balita, dimana dua orang dewasa ditemukan meninggal dunia. Sedangkan rumah yang terendam sebanyak 2.773 unit, 1.983 KK dan 5.965 jiwa yang tersebar di 7 kecamatan dan 13 kelurahan.

Untuk Kabupaten Deliserdang, banjir menimpa Desa Tanjungselamat dengan jumlah 500 rumah yang terendam banjir. Tiga orang dinyatakan meninggal dunia. Selain itu, air juga merendam 400 rumah di Desa Sejarahbaru, Kecamatan Delitua, dengan ketinggian air mencapai 4-6 meter.

Sedangkan di Kota Binjai, sebanyak 3.374 KK di 5 Kecamatan 16 Kelurahan yang terdampak banjir tersebut. Hujan dengan intesitas lebat yang terjadi pada kamis sore hingga malam mengakibatkan meluapnya DAS Bingai dan DAS Mencirim dan merendam ribuan rumah yang berada di sekitaran bantaran Daerah Aliran Sungai (DAS) di Kota Binjai. (San/MX)