Penyakit DBD dan Tifus itu Beda! Baca Penjelasanya - Metroxpose News and Campaign

Headline

Made with PhotoEditor.com
Made with PhotoEditor.com
Made with PhotoEditor.com
WARTAWAN METROXPOSE.COM DALAM PELIPUTAN TIDAK DIBENARKAN MENERIMA IMBALAN DAN SELALU DILENGKAPI DENGAN KARTU IDENTITAS SERTA SURAT TUGAS DAN TERTERA DI BOX REDAKSI # ANDA MEMPUNYAI BERITA LIPUTAN TERUPDATE DAN REALTIME DAPAT ANDA KIRIMKAN LEWAT WHATSAPP # ANDA TERTARIK JADI JURNALIS? KIRIMKAN LAMARAN ANDA KE # REDAKSI +6288261546681 (WA) email : metroxposeofficial@gmail.com # METROXPOSE.COM - News and Campaign

Friday, June 21, 2019

Penyakit DBD dan Tifus itu Beda! Baca Penjelasanya


MetroXpose.com, Medan - Musim penghujan memicu berkembang biaknya nyamuk sebagai insektan pemangsa tubuh mansuia, penyakit demam berdarah (DB) dan tifus hampir memiliki ciri-ciri yang sama. Bahkan, kadang orang tidak bisa membedakan gejala-gejala yang timbul, apakah itu DB atau tifus. Padahal, jika kita salah dalam mendiagnosa dan menangani kedua penyakit tersebut, bisa-bisa menyebabkan kematian. Lantas bagaimana caranya membedakan kedua penyakit tersebut? Berikut ulasannya untuk Anda.

Penyebab Demam Berdarah dan Tifus

Meskipun mirip, penyebab penyakit demam berdarah dan tifus ternyata memiliki perbedaan, berikut di antaranya:

Demam berdarah

Penyebab penyakit demam berdarah (DB) ini adalah virus Dengue, sehingga penyakit ini disebut juga dengan bemam berdarah dengue (DBD). Ada 4 jenis virus demam berdarah, itulah sebabnya pada beberapa kasus penderita demam berdarah yang satu menunjukkan gejala yang berbeda dengan penderita demam berdarah lainnya. Penyakit ditularkan oleh nyamuk aedes aegypti. Nyamuk ini biasa menggigit pada siang hari.
Nyamuk yang mengisap darah dari penderita DBD kemudian menggigit orang lain yang sehat membuat virus yang ada berpindah ke orang yang sehat dan akan menyebabkan orang tersebut menderita demam berdarah.

Tifus

Penyebab penyakit tifus adalah bakteri yang bernama Salmonella typhi. Bakteri ini berkembang cepat pada tempat-tempat yang kotor. Penyebarannya dibantu oleh serangga-serangga pembawa bakteri seperti lalat atau serangga lainnya. Sehingga, jika lalat atau serangga pembawa bakteri ini hinggap pada makanan atau minuman dan kita memakan atau meminumnya, kita bisa terkena tifus.

Bagian tubuh yang diserang

Beda penyebab beda pula bagian tubuh yang terkena, yang menyebabkan penyakit munculnya demam berdarah dan tifus:

Demam berdarah

Jika virus demam berdarah ini sudah masuk ke dalam tubuh, maka bisa menyebabkan terjadinya pendarahan pada organ tubuh penderitanya. Bintik merah yang biasa muncul pada penderita menunjukkan adanya pendarahan dalam tubuhnya. Jika sudah parah, pendarahan dapat terjadi pada organ-organ penting yang dapat menyebabkan kematian.

Tifus

Bakteri tifus atau orang biasa menyebutnya tipes, menyerang usus sehingga menyebabkan luka pada usus. Selanjutnya akan menyerang hati, limpa dan kantung empedu.

Gejala Demam Berdarah dan Tifus

Demam berdarah

Gejala yang timbul pada penderita DB di antaranya:
  1. Panas tinggi, umumnya > 38 derajat Celcius.
  2. Badan pegal-pegal atau nyeri otot, sakit kepala, menggigil, buang-buang air atau muntah.
  3. Muncul bintik-bintik merah pada kulit. Gejala ini mungkin belum muncul jika demam yang dialami baru sebentar. Cara melihat bintik merah ini dengan tes tourniquet yaitu dengan menghambat aliran pembuluh darah mirip seperti saat Anda hendak memeriksa tekanan darah. Setelah tahap ini, biasanya bintik merah akan terlihat jelas.
  4. Setelah hari ketiga, biasanya demam akan turun dan penderita mungkin merasa sudah sembuh tetapi setelah itu demam dapat menyerang kembali. Pada masa ini sebaiknya berhati-hati agar tidak menganggap sudah sembuh dan tidak menjaga kesehatannya.

Tifus

Gejala yang terjadi pada tifus adalah:
  1. Awalnya, demam yang dialami tidak terlalu tinggi dan suhu akan terus meningkat bertahap sampai > 38 derajat Celcius.
  2. Khususnya pada malam hari, suhu akan meningkat dan akan turun pada pagi hari. Inilah yang membedakan demam tifus dengan demam pada demam berdarah.
  3. Nyeri perut dan diare.
  4. Batuk dan sakit tenggorokan.

Pemeriksaan Demam Berdarah dan Tifus

Pemeriksaan kedua penyakit ini dilakukan dengan cara yang berbeda pula, berikut penjelasannya:

Demam berdarah

Lakukan pemeriksaan jumlah trombosit. Jika trombosit menurun, biasanya < 100.000/ul, seseorang akan didiagnosis mengalami demam berdarah. Tetapi, jika demam baru satu hari belum bisa diketahui karena jumlah trombosit yang masih normal. Pada kasus seperti ini, Anda dapat berkunjung kembali ke dokter untuk memeriksa jumlah trombosit jika masih mengalami demam.
Pada pemeriksaan yang lebih canggih, dapat diketahui apakah darah mengandung virus dengue atau tidak. Jadi, jika jumlah trombosit masih normal tetapi pada darah positif mengandung virus dengue berarti Anda mengalami demam berdarah.

Tifus

Lakukan tes widal untuk mengetahui apakah Anda terkena tifus atau tidak. Yang diperiksa pada tes ini adalah apakah pada darah mengandung antibodi terhadap bakteri Salmonella typhi. Jika hasil menunjukkan > 1/160 berarti Anda menderita tifus.
Selain itu, juga bisa dengan memeriksakan kultur bakteri dari tinja penderita karena pada tinja penderita tifus biasanya mengandung bakteri Salmonella typhi.

Pengobatan Demam Berdarah dan Tifus

Berikut ini simak cara yang bisa Anda lakukan untuk mengobati penyakit demam berdarah dan tifus:

Demam berdarah

Secara medis, belum ditemukan obat khusus untuk mengobati penderita demam berdarah karena belum ada vaksin untuk membunuh virus dengue. Hal yang dapat dilakukan adalah dengan menjaga agar penderita tidak mengalami dehidrasi.
Jika penderita tidak dapat makan dengan baik, mengalami diare atau muntah, ada baiknya penderita dirawat di rumah sakit agar dapat dibantu dengan pemberian infus untuk rehidrasi cairan sehingga penderita menjadi lebih kuat. Tidak ada pantangan makanan untuk penderita demam berdarah ini.

Tifus

Bentuk pengobatan tifus ini biasanya dengan memberikan antibiotik untuk membunuh bakteri. Untuk menyembuhkan usus yang luka, makanan yang dimakan tidak boleh keras agar tidak memaksa kerja usus yang sedang sakit. Nasi tim atau bubur biasanya menjadi makanan yang dapat dikonsumsi penderita. Hindari juga makanan yang asam dan pedas.

Pencegahan Demam Berdarah dan Tifus

Berikut ini kiat-kiat yang bisa Anda lakukan untuk pencegahan kedua penyakit ini, di antaranya:

Demam berdarah

Cara tentu saja dengan mencegah perkembangbiakan nyamuk aedes aegypti yang merupakan sarana penularan demam berdarah, yakni dengan melakukan gerakan 3 M. Yang dimaksud gerakan 3 M adalah menguras bak mandi minimal 1 minggu sekali, menutup tempat penampungan air, dan mengubur barang-barang bekas tidak terpakai yang berpotensi menjadi tempat genangan air hujan.

Tifus

Pencegahan tifus bisa dengan menjaga lingkungan tetap bersih sehingga bakteri tifus tidak dapat berkembang biak. Selain itu juga pilihlah makanan dan minuman yang bersih untuk dikonsumsi dan mengurangi frekuensi jajan sembarangan di luar.
Kesehatan itu mahal harganya. Untuk itu, kita harus selalu menjaga kesehatan dengan cara menjaga kebersihan diri dan sekeliling kita, dari kebersihan makanan, kebersihan rumah, dan kebersihan lingkungan di sekitar kita.Dengan ulasan di atas, semoga bisa membuat Anda lebih mengerti antara penyakit DB dan tifus, sehingga tidak terjadi kekeliruan yang bisa menyebabkan salah dalam penanganan dan tidak sampai menyebabkan kematian.(man)