Gangguan Cemas Berlebihan Psikosomatis Banyak Baca Forward Postingan, Stop Jadi Jurnalis Dadakan! - Metroxpose News and Campaign

Headline

Made with PhotoEditor.com
Made with PhotoEditor.com
Made with PhotoEditor.com
Made with PhotoEditor.com
WARTAWAN METROXPOSE.COM DALAM PELIPUTAN TIDAK DIBENARKAN MENERIMA IMBALAN DAN SELALU DILENGKAPI DENGAN KARTU IDENTITAS SERTA SURAT TUGAS DAN TERTERA DI BOX REDAKSI # ANDA MEMPUNYAI BERITA LIPUTAN TERUPDATE DAN REALTIME DAPAT ANDA KIRIMKAN LEWAT WHATSAPP # ANDA TERTARIK JADI JURNALIS? KIRIMKAN LAMARAN ANDA KE # REDAKSI +6288261546681 (WA) email : metroxposeofficial@gmail.com # METROXPOSE.COM - News and Campaign

Sunday, March 29, 2020

Gangguan Cemas Berlebihan Psikosomatis Banyak Baca Forward Postingan, Stop Jadi Jurnalis Dadakan!


MetroXpose.com, Jakarta - Di tengah maraknya informasi mengenai pandemi covid-19 yang disebarluaskan melalui media nasional dan media sosial, tak sedikit masyarakat yang pada akhirnya merasakan reaksi seperti batuk-batuk, pilek, dada sesak hingga demam. Banyak yang mengira bahwa hal tersebut merupakan gejala covid-19. Namun bisa jadi itu bukan gejala awal covid-19 melainkan gangguan psikosomatik.

Baca Juga : Jurnalis Dianiaya Oknum Polwan, Alasan Tidak Mengenakan Masker di Publik Area

Psikosomatis adalah kondisi yang menggambarkan saat munculnya penyakit fisik yang diduga disebabkan atau diperparah oleh kondisi mental. Beberapa gangguan kecemasan tersebut meliputi stres dan kecemasan.

Baca Juga : Instruksi Kapolri : 31 Maret Semprot Disinfektan di Seluruh Indonesia Tumpas Virus Corona

Jika dilihat dari sisi psikologi, psikosomatis atau penyakit fungsional adalah kondisi yang menyebabkan pengidapnya merasa sakit atau mengalami gangguan fungsi tubuh. Namun, saat dilakukan pemeriksaan fisik maupun pemeriksaan penunjang lain, tidak ada keanehan yang terjadi dalam tubuh.


Kalau Bukan Jurnalis! , Stop Posting Sana-Sini Sebar Berita /Video tentang Corona, Stop karena Anda Bukan Ahli Nya ! Rakyat Cemas jadinya 

Anggota Ikatan Psikolog Klinis & Halodoc, Emeldah mengatakan bahwa gejala psikosomatis dapat berubah-ubah tergantung psikologis seseorang.

Beberapa gejala yang sering dirasakan pengidap psikosomatis meliputi; jantung berdebar, sesak nafas, lemas, nyeri ulu hati, tidak ada nafsu makan, susah tidur, nyeri kepala, nyeri seluruh tubuh, demam, batuk dan pilek.

"Ketika ada keluhan dari sisi fisik dan psikis ketika stres, jadi suka psikosomatis, kok aku sesak nafas, padahal sesak itu karena cemas," ujar Emeldah dalam keterangannya di Media Center Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Graha Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Jakarta, Minggu (29/30).(Uli)